MASA DEPAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA…



               Oleh: Nanda Ramadana Rahman
Sebagai salah satu garda pengetahuan,Perpustakaan tentu tidak terlepas dari kontribusinya terhadap masyarakat. Sebab tanpa masyrakat kehadiran suatu Perpustakaan tak ada artinya,sebab pada hakekatnya kehadiran suatu Perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyrakat disuatu Negara,sebab itulah perpustakaan memerlukan kontribusi yang besar dari masyarakat untuk ikut memajukan suatu Perpustakaan. Sebab Perpustakaan pada dasarnya bukanlah milik para pustakawan saja atau Kepala Perpustakaan saja melainkan milik bersama suatu bangsa. Namun dalam posisi-posisi terntentu Perpustakaan di kelola oleh mereka yang di sebut Pustakawan agar sebuah perpustakaan mampu di bentuk secara modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi yang sudah ada.
Dalam artianya bahwa,pembentukan Perpustakaan yang berciri khas modern adalah Perpustakaan yang mampu memberi rasa  nyaman terhadap para pengunjung tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi. Seperti tidak menghilangkan hakekat perpustakaan sebagai tempat berpengetahuan yang tidak di batasi oleh apapun,serta mampu di kunjungi oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memungut biaya. Namun tak bisa di pungkiri bahwa masyrakat saat ini adalah masyarakat yang berwatak modern, masyarakat yang lebih cenderung berbaur ke hal-hal yang bersifat hedonis di banding kritis. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran terbesar bagi masa depan perpustakaan di Indonesia.
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke serta menjadi salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Dengan kondisi seperti ini, kehadiran Perpustakaan tentunya sangat di perlukan untuk bagaimana ikut mewujudkan cita-cita Pancasila yang salah satunya adalah Mencerdasakan Kehidupan Bangsa. Sebab sebagai sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat,kecerdasan suatu bangsa tentunya menjadi sebuah prioritas agar dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam konteks Global. Sebab itulah Perpustakaan kemudian di sebarkan ke berbagai penjuru NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) untuk ikut mewujudalan salah satu cita-cita Pancasila serta ikut mengukuhkan keutuhan NKRI baik dalam Negeri maupun luar Negeri.
Namun dalam perkembangannya,Perpustakaan di Indonesia seperti belum mengalami kemajuan secara maksimal di sisi manapun dan hampir di telan ganasnya ombak globalisasi. Sedangkan ketika di bandingkan dengan Perpustakaan lainya yang berada di negara-negara maju seperti Singapura,Japan,Amerika Serikat,dll. Perpustakaan di Indonesia tentunya sangat jauh tertinggal. Maka timbullah sebuah pertanyaan,apa sebenarnya penyebab perpustakaan yang berada di negara Indonesia mengalami proses perkembangan yang begitu lambat ketika di bandingkan dengan Perpustakan negara-negara maju? Sedangkan berdasarkan kenyataan masyarakat di negara-negara maju adalah mayoritas masyrakat modern yang di mana kehidupanya lebih hedonis dan cuek terhadap lingkungan sekitar di bangdingkan masyrakat Indonesia yang masih cenderung sosialis  walaupun sedikit beraroma modern atau punya rasa kepedulian antara sesama yang masih begitu tinggi, seharusnya di Indonesialah sebuah Perpustakaan mampu tumbuh subur,selain itu juga  pada  dasarnya tujuan perpustakaan adalah sama yaitu untuk melayani masyarakat tanpa memandang umur,suku,agama,dan warna kulit. Maka timbullah sebuah pertanyaan besar, terletak di sebelah manakah kesalahan Perpustakaan di negeri ini?.
Perpustakaan di negeri ini sebenarnya tidak mengalami kesalahan baik secara sistem maupun struktur. Hal itu dapat di buktikan dengan proses penciptaan para Pustawakan yang provesional di berbagai Universitas di Indonesia serta semakin meningkatnya minat Mahasiswa terhadap jurusan Perpustakaan dari tahun ke tahun,menjadi sebuah bukti bahwa Perpustakaan saat ini sedang berbenah baik secara pembangunan maupun intelektual. Namun di saat Perpustakaan sedang berbenah di berbagai sisi,kondisi dan situasi negara ini tak pernah berbenah dan terus terpenjara dalam penindasan,bahkan dari tahun ke tahun kondisi negeri ini seperti berada di ujung kehancuran. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor penekan sekaligus penghambat perkembangan Perpustakaan di Indonesia.
Hal ini tidak dapat di pungkiri lagi,bahwa perkembangan suatu Perpustakaan tidak terlepas dari kondisi suatu negara. Perpustakaan tentunya membutuhkan negara sebagai wadah untuk berkembang dan membutuhkan masyarakat sebagai tujuan perpustakaan, begitupun suatu negara membututhkan masyarakat untuk memenuhi syrarat suatu negara dan membutuhkan Perpustakaan untuk mewujudkan kecerdasan bangsa. Sebab itulah ketiga hal ini saling berkaitan yaitu Negara, masyarakat dan Perpustakaan,. Sebab itulah ke tiga aspek ini akan saling mempengaruhi satu sama lain. Negara Kesaturan Republik Indonesia, sebagai sebuah negara dengan sejarah yang begitu panjang serta berada di letak yang strategis ternyata tidak memberi kepastian Negara tercinta kita ini akan mampu berbicara banyak pada tataran Global. Kenyataanya bahwa saat ini kemiskinan di Indonesia semakin merajalela,bukan karena bangsa ini yang malas atau tak mau berusaha namun sistemlah yang kemudian memiskinkan rakyat pada hari ini. Dengan Sumber Daya Alam yang melimpah serta semangat pekerja oleh para Nelayan, Petani dll sudah menjadi sebuah penegasan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang identik dengan pekerja keras serta identik sebagai Tanah Surga di Daratan Asia, namun apa daya kemiskinan malah semakin merajalela, pengangguran semakin tak tertahankan,serta sistem Ekonomi yang dari hari ke hari makin menghawatirkan. Kenapa tidak? Sejak 1967 Perusahaan-Perusahaan Asing telah dengan leluasa masuk dan menguras habis kekayaan Negara ini.
Ketika satu permasalahan belum terselesaikan,bangsa ini harus di perhadapkan dengan masalah lainnya, yaitu harus berhadapan dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), sebuah kesepakatan tentang pembentukan pasar bebas bagi negara-negara Asia Tenggara yang tanpa di sadari ternyata membawa bencana bagi masa depan Negara dan Bangsa Indonesia. Menyongsong MEA dengan kondisi yang sangat memprihantinkan tentunya membuat Indonesia harus menerima konsekuensi yang sangat besar yaitu semakin bertambahnya pengangguran serta sistem pasar bebas akan semakin memperburuk Ekonomi serta kondisi internal Negara yang akan semakin di permainkan sesuai kepentingan perusahan-perusahan asing. Tidak berhenti di situ saja,belum selesai dengan pekerjaan rumah yang begitu besar Indonesia sudah ikut bergabung dalam keanggotaan TPP (TRANS PASIFIC PATERNSHIP) yang di mana keanggotaanya di dominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat,Inggris,Brazil,dll. Hal ini tentunya akan semakin memperburuk nasib bangsa Indonesia.
Maka akan timbul sebuah pertanyaan,apa ada hubungannya kondisi Negara dan Bangsa saat ini dengan nasib Perpustakaan ? Tentu ada hubungannya, Perpustakaan tumbuh dan berkembang dalam suatu Negara, maka Perpustakaan Indonesiapun melalui proses perkembangan di dalam Negara Indonesia serta ikut mencerdaskan bangsa,maka kehadiran Perpustakaan adalah untuk melayani masyrakat dan menjadikan masyrakat sebagai tujuannya sebab Perpustakaan hadir untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Sebab itulah ketika Indonesia di dera berbagai permasalahan baik di dalam negari atau di luar negeri, maka akan  sangat berpengaruh terhadap kondisi bangsa dan ketika bangsa di dera berbagai masalah seperti kemiskinan,pengangguran,serta pendidikan yang tidak merata. Permasalahn seperti ini tentunya akan berdampak terhadap proses kemajuan Perpustakaan. Sebab berbicara tentang Perpustakaan maka tidak akan terlepas dari masyrakat,sebab masyarakat dan Perpustakaan merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Kehadiran Perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan masyrakat begitupun masyrakat akan membutuhkan Perpustakaan sebabagi Gerbang Pengetahuan.
Namun sebelum mencapai tahap tersebut masyarakat tentunya harus mampu memenuhi kebutuhan ekonominya terlebih dahulu seperti sandang,sangan dan papan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya seperti budaya dan pendidikan, sebab masyarakat akan merasa bahwa ekonomi merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus di selesaikan terlebih dahulu, bukan pada tataran masyarakat saja namun Negara Indonesiapun harus memperbaiki sisi Ekonomi menjadi lebih baik sebelum melangkah ke sisi Politik,Budaya serta Pendidikan sebab kestabilan Ekonomi merupakan salah satu faktor terpenting kemajuan suatu Negara,sebab berdasarakn kenyataan persaingan Ekonomi di antara negara-negara menjadi suatu kebutuhan primer saat ini,sebab kesejahteraan Ekonomi akan mampu menjamin kesejahteraan lainya.
Hal inilah yang kemudian menjadi pembeda antara proses perkembangan Perpustakaan di Negara Indonesia dan Negara maju salah satunya Singapura. Pada negara maju,masyarakatnya relatif sudah berada pada sisi kesejahteraan secara ekonomi begitupun negaranya,sehingga masyarakatnya merasa perlu untuk menyimpan berbagai hal-hal penting yang mereka miliki baik berupa dokumen dll serta sudah mampu melangkah ke sisi lainya seperti budaya dan Pendidikan,budaya yang di maskudnya adalah tradisi ataupun nilai-nilai sejarah suatu negara serta berbicara pada tataran pendidikan berarti tak terlepas dari sisi Perpustakaan yang juga mengambil peran penting dalam mencerdaskan bangsa, sedangakan pada Negara berkembang salah satunya adalah Indonesia masih berputar pada permasalahan ekonomi bahkan dari tahun ke tahun permasalahan ini kian membesar maka ketika masyarakat masih sibuk memenuhi kebutuhan sandang,sangan dan papan maka hal lainya seperti budaya dan pendidikan akan di sampingkan sebab bertahan hidup merupakan kebutuhan yang paling utama. Sedangkan pada hakekatnya kehadiran perpustakaan adalah untuk melayani masyarakat sedangkan bagaimana sebaliknya ketika masyarakat masih di dera berbagai masalah dan merasa Perpustakaan bukanlah suatu hal yang penting maka perpustakaanpun akan mengalami proses perkembangan yang begitu lambat, apa lagi Perpustakaan Indonesia tumbuh dan berkembang di saat kondisi negara yang sudah semakin kacau di berbagai sisi.
Maka tidak menutup kemungkinan jika 5-10 tahun ke depan jika Indonesia masih terus di jajah secara ekonomi,politik,budaya dan pendidikan serta kondisi bangsa yang semakin terpenjara dalam penindasan maka tidak menutup kemungkinan sejarah hancurnya Perpustakaan Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) pada tahun 48 SM akan terulang kembali,namun di tempat dan waktu yang berbeda. Sebab sejarah adalan sebuah peristiwa yang akan terus berulang,namun di tempat dan waktu yang berbeda.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN PUISI

SANG GERILIYAWAN DARI MOLOKU KIE RAHA

DI BALIK JUBAH HITAM PENYERANGAN ISIS DI PARIS PRANCIS